Artikel kali ini akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan atap galvalum.
Atap merupakan salah satu bagian dari rumah yang sangat penting.
Atap berfungsi untuk melindungi seluruh bagian rumah dari air hujan, dan panas matahari.
Jenis atap pada rumah bermacam-macam, mulai dari bahan yang digunakan hingga bentuk atap yang biasanya menyesuaikan dengan desain rumah.
Bahan penutup atap ada yang terbuat dari genteng, dan ada pula yang terbuat dari baja.
Penggunaan baja biasanya lebih diminati dari pada genteng yang dianggap kurang modern. Namun baja adalah jenis logam yang dapat mengalami korosi sehingga harus dicegah agar tidak merusak atap.
Jenis baja yang sudah dilapisi agar tidak mengalami korosi adalah galvalum.
Jenis baja ini sangat banyak digunakan untuk bahan penutup atap.
Apa itu Galvalum?
Galvalum adalah jenis penutup atap yang terbuat dari baja yang telah dilapisi oleh seng sehingga tidak akan berkarat.
Proses pembuatan galvalum disebut dengan galvanisasi.
Komposisi dari galvalum antara lain seng, silikon dan aluminium.
Proses yang disebut dengan galvanisasi itu bertujuan agar atap yang dipasang tahan terhadap panas dan hujan sehingga terlindungi dari oksidasi.
Baja yang dilapisi galvalum lebih bagus dari pada yang tidak dilapisi, maka dari itu sebagian besar baja yang akan digunakan untuk bahan bangunan pasti dilapisi terlebih dahulu dengan galvalum.
Kelebihan, dan Kekurangan Atap Galvalum
Setiap bahan yang digunakan untuk atap pasti akan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk dapat menentukan lebih baik menggunakan galvalum atau tidak, anda perlu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan atap galvalum.
Jika dilihat secara kasat mata, menggunakan galvalum memiliki lebih banyak kelebihan daripada kekurangan.
Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya rumah yang menggunakan atap galvalum. Selain galvalum, sebenarnya ada banyak pilihan bahan atap seperti timah, seng, baja, aluminium dan tembaga.
Kelebihan Atap Galvalum
Atap galvalum ini memberikan banyak manfaat bagi konstruksi atap di bawahnya.
Galvalum cenderung memiliki umur yang lebih panjang dari bahan logam yang lain, sekitar 40 sampai 70 tahun.
Uniknya, jenis galvalum ini memiliki umur senilai dengan tiga kali umur atap sirap aspal.
Daya tahannya pun bisa dilihat dari kemampuannya menahan hembusan angin yang kencang dengan kecepatan sekitar 140 mil per jam.
Seperti yang telah disinggung di atas, atap galvalum tidak menimbulkan korosi atau karat.
Selain itu tekstur galvalum yang kuat membuat atap dengan jenis ini mampu bertahan dari benturan yang keras seperti, hujan es, sambaran petir, kerusakan yang diakibatkan oleh angin, dan tahan terhadap api.
Jika ada petir yang menyambar atau terjadi kebakaran, maka galvalum tidak akan ikut terbakar, sehingga sangat aman.
Jenis galvanum juga merupakan jenis bahan yang ringan sehingga dapat dipindahkan dengan mudah.
Beratnya berkisar seperempat dari berat sirap aspal dan seperempat dari berat atap yang terbuat dari genteng.
Atap galvalum dianggap sebagai jenis logam yang dapat menghemat banyak energi.
Atap ini tidak menyerap panas matahari sehingga tidak membuat rumah menjadi panas.
Hal ini juga berakibat pada penghematan pada penggunaan AC yang diperkirakan dapat menghemat sebesar 20 sampai 30 persen.
Konten yang digunakan untuk galvanum juga merupakan konten dau rulang dengan kapasitas 25% sampai 95% dari total bahan sehingga sangat ramah lingkungan.
Jika dilihat dari segi perawatan, atap ini juga tidak membutuhkan banyak perhatian untuk perawatan bahkan bisa dikatakan tidak membutuhkan perawatan sama sekali.
Kekurangan Atap Galvalum
Meskipun memiliki banyak kelebihan, atap yang terbuat dari galvalum juga memiliki beberapa kekurangan.
Jika dilihat harganya, bahan galvalum memiliki harga yang dua sampai tiga kali lebih mahal dari bahan atap yang biasa digunakan.
Sehingga untuk menanggulangi hal ini sebaiknya atap galvalum digunakan pada rumah yang akan ditinggali dalam waktu yang cukup lama sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan maksimal.
Penggunaan atap galvalum dapat membuat suara berisik yang lebih keras daripada atap genteng, kaca atau atap fiber.
Suara akan terdengar sangat keras jika ada hujan deras dan hujan es.
Sebenarnya suara ini bisa diredam dengan menambahkan isolasi yang lebih banyak lagi, namun tentu hal ini dapat meningkatkan biaya yang dikeluarkan.
Bahan atap galvalum yang dipasang cenderung mengalami pemuaian jika terkena panas yang cukup besar.
Jika galvalum tidak dipasang dengan baik dan tidak menggunakan pengencang yang pas, maka akan memungkinkan untuk terjadinya pemuaian dan panel mulai melonggar.
Penumpukan air juga dapat membuat atap ini mengalami kerusakan.
Jika terkena air yang menumpuk dalam waktu yang lama, galvalum akan mengalami penipisan dan pengaratan.
Demikian pembahasan tentang kelebihan dan kekurangan atap galvalum.
Memang tidak ada bahan yang dapat digunakan untuk bangunan dengan sempurna, selalu ada kurangnya.
Oleh karenanya anda harus paham dengan konsekuensi saat memilih bahan untuk atap bangunan.
Sekian dulu artikel tentang kelebihan dan kekurangan atap galvalum, semoga bermanfaat bagi anda.
Sekian artikel ini.
Anda bisa ikuti artikel menarik lainnya di blog rhdesainrumah.
Terimakasih.