Artikel ini akan membahas tentang jenis – jenis pondasi untuk rumah tinggal.
Pada dasarnya, pekerjaan pondasi merupakan pekerjaan struktur pertama yang dikerjakan pada saat proses pembangunan rumah tinggal.
Sebelum memulai pembangunan rumah tinggal, alangkah lebih baik kita mengetahui jenis tanah yang ada di lokasi.
Karena jenis tanah inilah yang akan menentukan harus menggunakan jenis pondasi yang seperti apa.
Berikut ini adalah jenis – jenis pondasi untuk rumah tinggal :
Pondasi Lajur Batu Kali
Mungkin banyak dari kita yang tidak asing lagi dengan jenis pondasi ini.
Hingga kini, pondasi lajur batu kali masih banyak digunakan, dan menjadi pilihan utama untuk bagian pondasi sebuah rumah.
Alasannya karena pondasi lajur batu kali ini dianggap paling kuat.
Pondasi lajur batu kali sangat cocok untuk lahan yang permukaan tanah kerasnya kurang dari 1 meter.
Pondasi ini pada umumnya berbentuk trapesium, dengan lebar atas pondasi 25 – 30 cm, lebar bawah pondasi 60 – 80 cm, dan tinggi pondasi 60 – 80 cm.
Kelebihan :
1 Daya tahan tinggi terhadap goncangan
2 Resiko kebocorannya kecil
Kekurangan :
1 Volume galian tanah yang banyak
2 Boros pemakaian bahan
Pondasi Lajur Plat Beton
Mungkin banyak dari kita yang masih asing dengan jenis pondasi ini, karena masih jarang digunakan dibandingkan dengan pondasi lajur batu kali.
Seperti namanya, pondasi jenis ini berbentuk plat memanjang untuk mendukung kolom yang berderet.
Pondasi lajur plat beton sangat cocok digunakan pada lokasi yang permukaan tanah kerasnya berada pada kedalaman 60 – 80 cm.
Pondasi ini digunakan bila luas penampang yang menggunakan pondasi plat setempat terlalu besar, maka dari itu dibuat memanjang dengan membagi luas penampang agar lebar pondasi tidak melebar.
Kelebihan dari pondasi lajur plat beton adalah sebagai berikut :
1 Pengerjaannya relatif lebih cepat dibandingkan pondasi lajur batu kali.
2 Biaya pembuatan yang lebih murah dibandingkan pondasi lajur batu kali.
Sedangkan kekurangan dari pondasi lajur plat beton adalah sebagai berikut :
1 Perlu menunggu umur beton terlebih dahulu, sebelum melanjutkan ke pekerjaan struktur selanjutnya.
2 Volume galian tanah yang banyak.
Pondasi Tapak
Pondasi tapak termasuk pondasi setempat yang mengandalkan lebar tapak untuk menyalurkan beban dari kolom struktur secara merata.
Pada rumah tinggal 2 lantai biasanya menggunakan pondasi jenis ini, dan dikombinasikan dengan pondasi lajur batu kali.
Pondasi tapak ini bekerja sangat baik pada lokasi dengan keadaan tanah yang lembek, seperti bekas sawah, atau empang.
Pada rumah tinggal 2 lantai, biasanya pondasi ini berbentuk persegi dengan ukuran sisi tapak 1 – 1,5 meter, dan dengan kedalaman 1 – 2,5 meter.
Hingga kini, pondasi jenis ini masih menjadi pilihan utama untuk bagian pondasi rumah tinggal bertingkat.
Karena pondasi ini memang sudah terbukti kokoh, dan tahan terhadap gaya reaktif tanah.
Kelebihan :
1 Kebutuhan galian yang tidak banyak, karena memang hanya ada pada kolom struktur saja.
2 Biaya relatif murah.
3 Proses pengerjaan yang sederhana.
Kekurangan :
1 Perlu menunggu umur beton terlebih dahulu, sebelum melanjutkan ke pekerjaan struktur selanjutnya.
Baca artikel terkait :
Biaya membuat pondasi cakar ayam
Pondasi Sumuran
Sesuai namanya, pondasi jenis ini pastinya menggunakan sumur siap pakai sebagai bahan utamanya.
Sumur siap pakai ini diletakkan pada permukaan galian tanah, yang nantinya ditambahkan besi di dalamnya, sebelum dicor nantinya.
Sumur yang dipakai biasanya berdiameter 60 – 80 cm, dengan tinggi tiap sumurnya 50 – 100 cm.
Pondasi ini sangat cocok digunakan pada lokasi yang permukaan tanah kerasnya berada pada kedalaman 3 – 5 meter.
Pondasi sumuran ini biasanya hanya dipakai untuk rumah tinggal bertingkat, karena apabila digunakan pada rumah tinggal 1 lantai akan sangat boros, dan tidak efisien.
Kelebihan :
1 Paling kokoh dibandingkan dengan pondasi lainnya.
2 Proses pengerjaan yang sederhana.
Kekurangan :
1 Galian akan rawan longsor bila sumur tidak segera diletakkan.
2 Volume betonnya sangat banyak.
3 Adanya air tanah akan mengurangi mutu beton yang ada.
Pondasi Strauss Pile
Jenis pondasi ini dibuat dengan cara melakukan pengeboran manual, dengan menggunakan alat bor yang digerakkan oleh tenaga manusia.
Pondasi ini termasuk jenis pondasi dangkal, dengan daya dukung beban yang tidak terlalu berat.
Maka dari itu, pondasi ini hanya bisa digunakan apabila bentangan antar kolomnya maksimal 4 meter.
Pondasi strauss pile memiliki varian diameter yang terbatas , yakni berukuran Ø20, Ø25, Ø30 cm dengan kedalaman 4 – 10 meter tergantung pada kondisi tanah.
Jika tanah pada lokasi termasuk tanah keras, maka dapat dilakukan pengecoran saat itu juga setelah pembesian dimasukkan ke galian tanah.
Sedangkan jika tanah pada lokasi termasuk tanah lembek, maka dapat dimasukkan PVC terlebih dahulu untuk casing / mengantisipasi longsor pada tanah.
Sistem kerja pondasi ini yakni meneruskan beban yang diterima pada dudukan beton.
Dudukan beton ini menjadi sebuah perantara sebelum akhirnya diteruskan ke pondasi strauss pile.
Kelebihan :
1 Volume betonnya sedikit.
2 Biayanya relatif murah.
3 Ujung pondasi bisa bertumpu pada tanah keras.
Kekurangan :
1 Memerlukan peralatan bor.
2 Pelaksanaannya relatif agak susah.
3 Adanya air tanah akan mengurangi mutu beton yang ada.
Sekian artikel tentang “Jenis – Jenis Pondasi untuk Rumah Tinggal”, semoga bisa bermanfaat bagi anda.